Kelebihan dan Kekurangan Hard Copy
Hardcopy juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya sendiri. Mengutip dari blog milliondeets.com, berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari penggunaan hardcopy.
Kelebihan penggunaan hardcopy dapat dilihat dari sisi legalitas dan validitasnya. Dengan adanya bukti kertas secara fisik, hal ini menjadikan barang bukti apabila terjadi hal fatal yang dapat merugikan beberapa pihak. File dokumen hardcopy juga dapat dipegang dan disimpan secara langsung.
Nah, kekurangan dari penggunaan hardcopy adalah file dokumen tidak dapat diedit atau dimanipulasi. Penggunaan hardcopy pun terbilang mahal karena harus mengeluarkan biaya untuk mencetak file atau saat harus mengirim hardcopy ke orang lain dengan jasa kirim. Kekurangan lain dari hardcopy juga tidak mudah dibawa kemana-mana serta membutuhkan ruang lebih untuk menyimpan file dokumen.
Itulah kelebihan, kekurangan, sekaligus perbedaan dari softcopy dan hardcopy. Sekarang kamu sudah tahu kan bedanya? Kalau detikers lebih pilih pakai softcopy atau hardcopy, nih?
Softcopy dan hardcopy adalah media penyimpanan dokumen dan data. Keduanya dipakai untuk berbagai keperluan di bidang pendidikan, bisnis, dan lainnya. Softcopy adalah media penyimpanan elektronik. Umumnya softcopy bisa dilihat melalui komputer, HP, dan tablet.
File softcopy bisa disimpan di berbagai format. Dokumen softcopy bisa disimpan dalam format docx (Ms. Word), PPT (Ms. PowerPoint), dan Excel. Sedangkan hardcopy adalah cetakan dari softcopy dan bisa dipegang.
Apa Saja Perbedaan Softcopy dan Hardcopy Yang Kamu Harus Tahu?
Beberapa perbedaan dari softcopy dan hardcopy bisa Anda perhatikan dalam penjelasan berikut ini.
Seperti sudah disebutkan pada bagian awal di mana softcopy tidak memiliki wujud fisik, sedangkan hardcopy memilikinya. Ini karena hardcopy adalah dokumen hasil print out dari komputer. Sebaliknya softcopy tidak di print out. Soft copy biasanya tersimpan dalam perangkat elektronik yang Anda punya, seperti laptop, PC, tab, dan smartphone. Softcopy juga bisa disimpan dalam beberapa media seperti memory card, flashdisk, CD, DVD dan lain-lain.
Baca Juga: 4 Cara Print di Mesin Fotocopy
Untuk penyimpanan, hardcopy membutuhkan ruang seperti lemari. Dalam perkantoran, biasanya semua dokumen hardcopy yang penting akan disimpan dalam map dan lemari tersendiri, agar tidak ada yang rusak atau hilang. Untuk softcopy, Anda tidak membutuhkan ruang penyimpanan layaknya hardcopy. Softcopy dapat dengan mudah disimpan baik secara online di internet atau offline pada perangkat keras yang Anda punya.
Untuk daya tahan sebenarnya tergantung. Hardcopy bisa dikatakan memiliki daya tahan yang sangat rendah, karena kertas bisa rusak saat terkena air atau terbakar. Hardcopy juga bisa hilang jika Anda tidak menyimpannya dengan baik. Di sisi lain, softcopy tidak akan terpengaruh dengan air atau api.
Selama softcopy tersimpan pada perangkat keras yang aman dan tidak rusak, maka softcopy bisa bertahan lama. Namun saat perangkat keras rusak, softcopy bisa hilang dan tidak bisa kembali.
Fleksibel yang dimaksudkan di sini adalah perubahan dalam informasi yang ada di hardcopy dan softcopy. Untuk hardcopy, jelas saja bahwa informasi yang kurang atau salah, tidak bisa diubah. Jika ingin diubah, Anda harus mengetik ulang dari softcopy dan mencetaknya kembali. Sebaliknya, softcopy sangat fleksibel karena bisa diubah kapan saja. Ketika menemukan ada informasi yang salah secara penulisan atau konten, Anda bisa langsung mengubahnya dengan membuka file tersebut.
Hardcopy memerlukan biaya yang lebih mahal dibandingkan softcopy. Ini karena hardcopy memerlukan kertas dan tinta printer, supaya semua informasi dapat tercetak. Meskipun tidak mahal sampai mengeluarkan Rp100.000, hardcopy tetap perlu mengeluarkan uang. Pada sisi lain, softcopy bahkan tidak membutuhkan dana apapun, karena softcopy bisa Anda baca melalui perangkat elektronik.
Baca Juga: Cara Mengetahui Tinta Printer Habis dengan Mudah
Informasi ada dalam hardcopy umumnya bisa diakses kapan saja selama Anda membawanya. Jika hardcopy tertinggal, tentu saja Anda tidak bisa mengakses informasi di dalamnya. Berbeda dengan softcopy, di mana Anda bisa mengakses informasi yang ada di dalamnya dari mana saja dan kapan saja. Ini berlaku saat softcopy disimpan secara online.
Contohnya saat softcopy disimpan dalam drive, Anda bisa membuka drive tersebut dari alat elektronik apa saja dan di mana saja. Asalkan terhubung dengan internet, maka Anda bisa mengaksesnya dengan mudah. Dengan begitu sebenarnya Anda juga tidak perlu repot-repot membawa hardcopy yang terdiri dari puluhan atau ratusan lembar dokumen penting, karena softcopy bisa diakses dari genggaman Anda.
Demikian enam perbedaan softcopy dan hardcopy. Keduanya tidak bisa kita bilang lebih bagus dari yang lainnya. Ada masa di mana kita butuh mencetak softcopy menjadi hardcopy untuk pengumpulan tugas atau arsip lainnya. Contohnya, akan ada masa di mana satu dokumen hardcopy tersebut perlu diperbanyak untuk dibagikan dalam meeting.
Memperbanyak dengan dokumen hardcopy akan lebih murah dan mudah dilakukan dengan mesin fotocopy yang memiliki perangkat ADF. Anda bisa langsung scan dokumen secara otomatis, dalam waktu yang singkat. Jika Anda mencari mesin fotocopy dengan teknologi atau perangkat ADF, silakan langsung mengunjungi laman Pusat Fotokopi. Ada banyak jenis dan tipe mesin fotocopy ADF yang bisa dipilih. Dapatkan juga promo-promo menarik, hanya di Pusat Fotokopi!
Perbedaan softcopy dan hardcopy paling mudah terlihat dari wujudnya. Secara sederhana, Anda bisa melihat wujud hardcopy dengan mata, sebaliknya softcopy tidak memiliki wujud yang bisa dilihat. Untuk dapat memahami perbedaan keduanya, Anda perlu membaca artikel ini hingga akhir. Kalau begitu tanpa berlama-lama lagi, mari kita masuk ke dalam inti pembahasan.
Kelebihan dan Kekurangan Softcopy
Beberapa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan softcopy. Dilansir situs techtarget.com, berikut pembahasannya.
Kelebihan utama menggunakan softcopy adalah mudah disimpan dan dibagikan. Softcopy dapat dikirim secara elektronik tanpa harus khawatir tentang biaya pengiriman dan tidak membutuhkan printer untuk mencetak filenya. Selain itu, softcopy juga dapat
Softcopy juga dapat dilindungi kata sandi dan dienkripsi untuk keamanan. Sehingga file akan lebih aman walaupun tersimpan dalam komputer atau media elektronik lainnya.
Walaupun menggunakan softcopy memiliki banyak kelebihan, terdapat pula kekurangan yang cukup merugikan. Kekurangan utama softcopy adalah file dokumen mudah hilang atau rusak. Apabila hard drive rusak, hilang, atau file terhapus secara tidak sengaja, akan sangat sulit untuk mendapatkan kembali data yang hilang.
Softcopy juga dapat disalin dan disebarluaskan tanpa izin pemiliknya. Hal ini dapat mengakibatkan pelanggaran hak cipta.
Seiring berkembangnya zaman suatu dokumen dapat disimpan sekaligus dibaca dalam dua bentuk berbeda, yaitu softcopy dan hardcopy. Topik softcopy atau hardcopy sering kali diperdebatkan. Sebagian orang lebih memilih softcopy sedangkan sebagian lainnya memilih hardcopy untuk digunakan.
Kedua bentuk dokumen ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Sekarang detikBali akan menjelaskan pengertian, kelebihan, kekurangan, dan perbedaan dari softcopy sekaligus hardcopy.
Apa Saja Perbedaan Softcopy dan Hardcopy Yang Kamu Harus Tahu?
Beberapa perbedaan dari softcopy dan hardcopy bisa Anda perhatikan dalam penjelasan berikut ini.
Seperti sudah disebutkan pada bagian awal di mana softcopy tidak memiliki wujud fisik, sedangkan hardcopy memilikinya. Ini karena hardcopy adalah dokumen hasil print out dari komputer. Sebaliknya softcopy tidak di print out. Soft copy biasanya tersimpan dalam perangkat elektronik yang Anda punya, seperti laptop, PC, tab, dan smartphone. Softcopy juga bisa disimpan dalam beberapa media seperti memory card, flashdisk, CD, DVD dan lain-lain.
Baca Juga: 4 Cara Print di Mesin Fotocopy
Untuk penyimpanan, hardcopy membutuhkan ruang seperti lemari. Dalam perkantoran, biasanya semua dokumen hardcopy yang penting akan disimpan dalam map dan lemari tersendiri, agar tidak ada yang rusak atau hilang. Untuk softcopy, Anda tidak membutuhkan ruang penyimpanan layaknya hardcopy. Softcopy dapat dengan mudah disimpan baik secara online di internet atau offline pada perangkat keras yang Anda punya.
Untuk daya tahan sebenarnya tergantung. Hardcopy bisa dikatakan memiliki daya tahan yang sangat rendah, karena kertas bisa rusak saat terkena air atau terbakar. Hardcopy juga bisa hilang jika Anda tidak menyimpannya dengan baik. Di sisi lain, softcopy tidak akan terpengaruh dengan air atau api.
Selama softcopy tersimpan pada perangkat keras yang aman dan tidak rusak, maka softcopy bisa bertahan lama. Namun saat perangkat keras rusak, softcopy bisa hilang dan tidak bisa kembali.
Fleksibel yang dimaksudkan di sini adalah perubahan dalam informasi yang ada di hardcopy dan softcopy. Untuk hardcopy, jelas saja bahwa informasi yang kurang atau salah, tidak bisa diubah. Jika ingin diubah, Anda harus mengetik ulang dari softcopy dan mencetaknya kembali. Sebaliknya, softcopy sangat fleksibel karena bisa diubah kapan saja. Ketika menemukan ada informasi yang salah secara penulisan atau konten, Anda bisa langsung mengubahnya dengan membuka file tersebut.
Hardcopy memerlukan biaya yang lebih mahal dibandingkan softcopy. Ini karena hardcopy memerlukan kertas dan tinta printer, supaya semua informasi dapat tercetak. Meskipun tidak mahal sampai mengeluarkan Rp100.000, hardcopy tetap perlu mengeluarkan uang. Pada sisi lain, softcopy bahkan tidak membutuhkan dana apapun, karena softcopy bisa Anda baca melalui perangkat elektronik.
Baca Juga: Cara Mengetahui Tinta Printer Habis dengan Mudah
Informasi ada dalam hardcopy umumnya bisa diakses kapan saja selama Anda membawanya. Jika hardcopy tertinggal, tentu saja Anda tidak bisa mengakses informasi di dalamnya. Berbeda dengan softcopy, di mana Anda bisa mengakses informasi yang ada di dalamnya dari mana saja dan kapan saja. Ini berlaku saat softcopy disimpan secara online.
Contohnya saat softcopy disimpan dalam drive, Anda bisa membuka drive tersebut dari alat elektronik apa saja dan di mana saja. Asalkan terhubung dengan internet, maka Anda bisa mengaksesnya dengan mudah. Dengan begitu sebenarnya Anda juga tidak perlu repot-repot membawa hardcopy yang terdiri dari puluhan atau ratusan lembar dokumen penting, karena softcopy bisa diakses dari genggaman Anda.
Demikian enam perbedaan softcopy dan hardcopy. Keduanya tidak bisa kita bilang lebih bagus dari yang lainnya. Ada masa di mana kita butuh mencetak softcopy menjadi hardcopy untuk pengumpulan tugas atau arsip lainnya. Contohnya, akan ada masa di mana satu dokumen hardcopy tersebut perlu diperbanyak untuk dibagikan dalam meeting.
Memperbanyak dengan dokumen hardcopy akan lebih murah dan mudah dilakukan dengan mesin fotocopy yang memiliki perangkat ADF. Anda bisa langsung scan dokumen secara otomatis, dalam waktu yang singkat. Jika Anda mencari mesin fotocopy dengan teknologi atau perangkat ADF, silakan langsung mengunjungi laman Pusat Fotokopi. Ada banyak jenis dan tipe mesin fotocopy ADF yang bisa dipilih. Dapatkan juga promo-promo menarik, hanya di Pusat Fotokopi!
Megaco (resmi H.248) adalah sebuah implementasi dari Media Gateway Control Protocol arsitektur [1] untuk mengendalikan Media Gateways di Internet Protocol (IP) jaringan dan masyarakat beralih jaringan telepon (PSTN). Dasar umum arsitektur dan antarmuka pemrograman awalnya digambarkan dalam RFC 2805 dan saat ini definisi Megaco spesifik adalah ITU-T Rekomendasi H.248.1.
Megaco mendefinisikan protokol untuk Media Gateway Controller untuk mengontrol Media Gateways untuk mendukung aliran multimedia di jaringan komputer. Hal ini biasanya digunakan untuk menyediakan Voice over Internet Protocol (VoIP) jasa (suara dan fax) antara jaringan IP dan PSTN, atau seluruhnya dalam jaringan IP. Dalam protokol tersebut merupakan hasil kolaborasi dari kelompok kerja MEGACO Internet Engineering Task Force (IETF) dan International Telecommunication Union ITU-T Study Group 16. IETF standar aslinya diterbitkan sebagai RFC 3015, yang kemudian digantikan oleh RFC 3525.
Istilah Megaco adalah sebutan IETF. ITU kemudian mengambil alih kepemilikan protokol dan versi IETF telah direklasifikasi sebagai bersejarah. ITU telah menerbitkan tiga versi H.248.1, terbaru pada bulan September 2005. H.248 mencakup bukan hanya spesifikasi protokol dasar di H.248.1, tetapi banyak ekstensi didefinisikan di seluruh H.248 Sub-series. Pelaksanaan lain Media Gateway Control Protocol arsitektur ada dalam protokol MGCP bernama sama. Ini digunakan melalui antarmuka yang sama dan mirip dalam aplikasi dan fungsi pelayanan, bagaimanapun, adalah protokol yang berbeda dan perbedaan yang mendasarinya membuat mereka tidak cocok.
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Apa Saja Perbedaan Softcopy dan Hardcopy Yang Kamu Harus Tahu?
Beberapa perbedaan dari softcopy dan hardcopy bisa Anda perhatikan dalam penjelasan berikut ini.
Seperti sudah disebutkan pada bagian awal di mana softcopy tidak memiliki wujud fisik, sedangkan hardcopy memilikinya. Ini karena hardcopy adalah dokumen hasil print out dari komputer. Sebaliknya softcopy tidak di print out. Soft copy biasanya tersimpan dalam perangkat elektronik yang Anda punya, seperti laptop, PC, tab, dan smartphone. Softcopy juga bisa disimpan dalam beberapa media seperti memory card, flashdisk, CD, DVD dan lain-lain.
Baca Juga: 4 Cara Print di Mesin Fotocopy
Untuk penyimpanan, hardcopy membutuhkan ruang seperti lemari. Dalam perkantoran, biasanya semua dokumen hardcopy yang penting akan disimpan dalam map dan lemari tersendiri, agar tidak ada yang rusak atau hilang. Untuk softcopy, Anda tidak membutuhkan ruang penyimpanan layaknya hardcopy. Softcopy dapat dengan mudah disimpan baik secara online di internet atau offline pada perangkat keras yang Anda punya.
Untuk daya tahan sebenarnya tergantung. Hardcopy bisa dikatakan memiliki daya tahan yang sangat rendah, karena kertas bisa rusak saat terkena air atau terbakar. Hardcopy juga bisa hilang jika Anda tidak menyimpannya dengan baik. Di sisi lain, softcopy tidak akan terpengaruh dengan air atau api.
Selama softcopy tersimpan pada perangkat keras yang aman dan tidak rusak, maka softcopy bisa bertahan lama. Namun saat perangkat keras rusak, softcopy bisa hilang dan tidak bisa kembali.
Fleksibel yang dimaksudkan di sini adalah perubahan dalam informasi yang ada di hardcopy dan softcopy. Untuk hardcopy, jelas saja bahwa informasi yang kurang atau salah, tidak bisa diubah. Jika ingin diubah, Anda harus mengetik ulang dari softcopy dan mencetaknya kembali. Sebaliknya, softcopy sangat fleksibel karena bisa diubah kapan saja. Ketika menemukan ada informasi yang salah secara penulisan atau konten, Anda bisa langsung mengubahnya dengan membuka file tersebut.
Hardcopy memerlukan biaya yang lebih mahal dibandingkan softcopy. Ini karena hardcopy memerlukan kertas dan tinta printer, supaya semua informasi dapat tercetak. Meskipun tidak mahal sampai mengeluarkan Rp100.000, hardcopy tetap perlu mengeluarkan uang. Pada sisi lain, softcopy bahkan tidak membutuhkan dana apapun, karena softcopy bisa Anda baca melalui perangkat elektronik.
Baca Juga: Cara Mengetahui Tinta Printer Habis dengan Mudah
Informasi ada dalam hardcopy umumnya bisa diakses kapan saja selama Anda membawanya. Jika hardcopy tertinggal, tentu saja Anda tidak bisa mengakses informasi di dalamnya. Berbeda dengan softcopy, di mana Anda bisa mengakses informasi yang ada di dalamnya dari mana saja dan kapan saja. Ini berlaku saat softcopy disimpan secara online.
Contohnya saat softcopy disimpan dalam drive, Anda bisa membuka drive tersebut dari alat elektronik apa saja dan di mana saja. Asalkan terhubung dengan internet, maka Anda bisa mengaksesnya dengan mudah. Dengan begitu sebenarnya Anda juga tidak perlu repot-repot membawa hardcopy yang terdiri dari puluhan atau ratusan lembar dokumen penting, karena softcopy bisa diakses dari genggaman Anda.
Demikian enam perbedaan softcopy dan hardcopy. Keduanya tidak bisa kita bilang lebih bagus dari yang lainnya. Ada masa di mana kita butuh mencetak softcopy menjadi hardcopy untuk pengumpulan tugas atau arsip lainnya. Contohnya, akan ada masa di mana satu dokumen hardcopy tersebut perlu diperbanyak untuk dibagikan dalam meeting.
Memperbanyak dengan dokumen hardcopy akan lebih murah dan mudah dilakukan dengan mesin fotocopy yang memiliki perangkat ADF. Anda bisa langsung scan dokumen secara otomatis, dalam waktu yang singkat. Jika Anda mencari mesin fotocopy dengan teknologi atau perangkat ADF, silakan langsung mengunjungi laman Pusat Fotokopi. Ada banyak jenis dan tipe mesin fotocopy ADF yang bisa dipilih. Dapatkan juga promo-promo menarik, hanya di Pusat Fotokopi!
Perbedaan softcopy dan hardcopy paling mudah terlihat dari wujudnya. Secara sederhana, Anda bisa melihat wujud hardcopy dengan mata, sebaliknya softcopy tidak memiliki wujud yang bisa dilihat. Untuk dapat memahami perbedaan keduanya, Anda perlu membaca artikel ini hingga akhir. Kalau begitu tanpa berlama-lama lagi, mari kita masuk ke dalam inti pembahasan.
Pengertian Softcopy dan Hardcopy
Softcopy adalah file yang tersimpan pada hard disk atau komputer. Penyimpanan file dan dokumen ini dibuka dan diedit melalui komputer. File softcopy ini bisa dipindahkan melalui USB atau penyimpanan online lewat internet seperti email, drive, blog, dan website.
Selain itu, softcopy bisa disimpan di alat penyimpanan seperti CD, DVD, flashdisk, dan hardisk. Contoh softcopy adalah, dokumen word, file PDF, file presentasi, dan e-books. Dari penjelasan ini softcopy adalah salinan data atau dokumen dalam bentuk elektronik.
Selain file dokumen, softcopy bisa bisa dalam bentuk audio dan video. Media yang dipakai untuk mengeluarkan softcopy dalam bentuk suara melalui speaker. Sedangkan video bisa menggunakan CD, DVD, dan flashdisk. Mengutip dari haloedukasi.com, softcopy dapat disimpan dalam bentuk dokumen masih berupa sinyal elektronik.
Sementara. hardcopy adalah bentuk cetak dari softcopy atau tulisan tangan. Hardcopy bisa dipakai tanpa menggunakan media elektronik seperti komputer. Selain itu hardcopy berbentuk permanen tanpa perubahan.
Contoh hardcopy adalah, tulisan yang dibuat dari tangan dan hasil cetak printer. Hardcopy yang dicetak printer bisa disesuaikan ukuran contohnya saja banner berukuran besar, berkas dokumen menggunakan kertas, dan gambar yang dicetak.
Perbedaan Softcopy dan Hardcopy
Perbedaan softcopy dan hardcopy paling mudah terlihat dari wujudnya. Secara sederhana, Anda bisa melihat wujud hardcopy dengan mata, sebaliknya softcopy tidak memiliki wujud yang bisa dilihat. Untuk dapat memahami perbedaan keduanya, Anda perlu membaca artikel ini hingga akhir. Kalau begitu tanpa berlama-lama lagi, mari kita masuk ke dalam inti pembahasan.
Arti Hardcopy dan Softcopy Adalah
Dikutip dari situs byjus.com, hardcopy adalah bentuk cetak atau fisik file dokumen digital dari komputer di atas kertas atau bahan lain transparan yang dapat dipegang secara langsung. Beberapa contoh dari hardcopy adalah koran, buku, notebook, hingga dokumen yang dicetak. Dalam beberapa kasus, hardcopy dapat berfungsi sebagai cadangan dari dokumen digital atau softcopy apabila hilang dan rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara softcopy mengacu pada file dokumen digital atau versi elektronik dari dokumen yang tidak dicetak di atas kertas melainkan tersimpan dalam komputer atau hard disk. File softcopy dapat dilihat melalui gadget seperti komputer, HP, dan tablet. Selain dilihat, file softcopy dapat dipindah atau kirimkan melalui USB atau internet seperti email, gdrive, blog, dan website.
Dokumen softcopy umumnya disimpan dalam format .ppt (Microsoft Powerpoint), .docx (Microsoft Word), atau Excel. Berbeda dengan hardcopy, softcopy dapat hadir dalam bentuk audio dan video.
Beberapa perbedaan dari hardcopy dan softcopy lainnya dapat kamu lihat di bawah ini.