Daftar Bot Telegram Penghasil Saldo DANA yang Harus Kamu Hindari
Nah, supaya kamu bisa berhati-hati, berikut daftar bot Telegram penghasil saldo DANA yang harus kamu waspadai. Jangan gunakan link Telegram penghasil uang ini supaya uangmu tidak raib!
DANA Kaget Bot Telegram Penghasil Uang
Uang Tunai Gratis - Bot Telegram Penghasil Uang
dClinic - Bot Telegram Penghasil Uang
Uang Tunai (@uangtunai_bot)
OVO ID (@FreeOVO_BOT)
Dana Kaget (@DuitKlik1bot)
DAGET FREE (@dana_kaget_freebot)
Gopay ID (@Gopay_id_bot)
E-Wallet Ku (@Ewallet_Idbot)
Share Duit (@Shareduit_bot)
Dana Kaget (@Dana_Kaget_Bot)
Uang Tunai Gratis (@TunaiGratiis)
Uang Tunai Gratis (@uang_tunai_gratis_bot)
Gopay Gratis ID (@GopayReferrall_bot)
Gopay Gratis (@ModalUsahaabot)
Ambil Dana Kaget 100% (@LangsungCairDANA_bot)
Duit Klik (@DuitKlik1bot)
E-Wallet ID (@Ewallet_Idbot)
Share Duit (@Shareduit_bot)
OVO Gratis (@FreeOVO_BOT)
Gopay Gratis (@Gopay_id_bot)
DAGET FREE (@dana_kaget_freebot)
Dana Kaget (@Dana_Kaget_Bot)
Tunai Gratis (@TunaiGratiis)
Modal Usaha (@ModalUsahaabot)
Gopay Gratis ID (@GopayReferrall_bot)
Tunai Gratis (@uang_tunai_gratis_bot)
Cair DANA Langsung (@LangsungCairDANA_bot)
Penipuan peniruan identitas peringkat AI-gen
Penipu kini menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) untuk menyamar sebagai anggota keluarga, teman, pejabat pemerintah, dan orang tepercaya lainnya. Seringkali, mereka melakukan hal ini dengan mengkloning suara, membuat audio/video, atau menggunakan gambar palsu untuk membuat Anda yakin bahwa Anda sedang berbicara dengan orang tepercaya, pejabat, atau anggota keluarga. Dengan AI, mereka menciptakan interaksi realistis yang menipu pengguna agar mentransfer uang atau berbagi informasi pribadi.
Di saat krisis global atau bencana alam, penipu mengeksploitasi niat baik masyarakat dengan menyamar sebagai organisasi amal. Mereka mengirimkan pesan mendesak untuk meminta sumbangan, sering kali menggunakan situs web palsu atau tautan sumbangan. Misalnya saja, ketika terjadi keadaan darurat kemanusiaan, para penipu telah menciptakan kelompok amal palsu dan memangsa pengguna Telegram yang tidak menaruh curiga. Kita harus waspada, karena para penipu ini berupaya keras untuk membuat badan amal ini terlihat nyata. Mereka mengirimkan tautan atau permintaan pembayaran, menarik empati pengguna. Para korban sering kali menyumbangkan uang, karena yakin bahwa mereka mendukung tujuan mulia, namun kemudian menyadari bahwa amal tersebut palsu.
Modus mencatut MyTelkomsel
Penjahat siber beralih modus dengan mengatasanamakan MyTelkomsel, aplikasi milik operator seluler Telkomsel, untuk membuat pelanggan mengklik file apk.
Modusnya calon korban diminta mengakses dan kemudian mengunduh file apk yang dikirimkan via pesan singkat.
Setelah proses instalasi selesai, calon korban akan diminta memberikan izin akses ke beberapa aplikasi termasuk foto, video, SMS, dan akses akun layanan perbankan digital atau fintech.
Jika akses sudah diberikan ke pelaku, maka sangat mungkin bagi pelaku kejahatan memiliki kontrol terhadap gawai korban serta mengetahui seluruh informasi rahasia seperti PIN, password, dan kode OTP.
"Jangan segera percaya jika ada penawaran hadiah secara langsung, serta tidak memberikan informasi data pribadi maupun data layanan jasa keuangan seperti perbankan yang bersifat rahasia," ujar Saki Hamsat Bramono, Vice President Corporate Communications Telkomsel dalam sebuah keterangan pada Jumat (24/3).
Telkomsel sendiri memastikan pihaknya tidak pernah meminta kode verifikasi dalam bentuk apa pun, termasuk mengirimkan permintaan kepada pelanggan untuk mengunduh file apk.
Modus penipuan apk berganti muka jadi file pdf via pembelian barang di online shop. Caranya sederhana; menulis ulang format .apk menjadi .Pdf. Tujuannya demi menutupi ke-apk-an file tersebut.
Akun Twitter @txtdarionlshop membagikan tangkapan layar para pembeli yang seolah ingin membeli barang dari luar toko daring dalam jumlah banyak. Mereka juga meminta nomor WhatsApp penjual.
Masalahnya, isi chat dari nomor-nomor itu hampir sama. Lewat WhatsApp, penipu juga memberikan file yang diklaim daftar orderan demi memancing penjual membukanya. Formatnya datanya adalah .Pdf.
Sementara, file dalam bentuk pdf yang biasanya disebar di kolom chat perpesanan berwarna merah dan tidak diawali dengan huruf kapital (.pdf).
Sedangkan, file yang disebar kepada para korban terlihat seakan diubah nama file 'List order.Pdf' dan tidak berwarna merah.
"Ini list order saya kak, tolong dicek dan langsung ditotalkan ya kak," kata pengirim pesan.
Di luar modus apk, penipuan online terkini muncul lewat tawaran kerja daring dengan tugas memberi like dan subscribe atau follow akun tertentu.
Pakar keamanan siber sekaligus pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto menjelaskan korban awalnya akan menerima imbalan agar tergoda.
"Ini modus penipuan baru. Setelah melakukan tugas yang mereka berikan, nanti benar kamu akan ditransfer. Tapi itu cuma untuk memancing calon korbannya. Setelah ditransfer mereka akan memasukkan kamu ke group telegram & diminta untuk deposit dengan iming-iming bonus," kicau dia di Twitter, Senin (8/5).
Salah satu korban, Syifa Giarsah (29), menceritakan mulanya dia diundang ke grup Telegram dari seseorang yang mengaku berasal dari accurate creative, perusahaan media partner iklan dan pemasaran.
[Gambas:Infografis CNN]
Perusahaan menjelaskan korban bisa mendapat uang dengan melakukan tugas seperti like dan subscribe channel YouTube mitra dari perusahaan itu.
Setiap selesai tugas denga target tertentu, peserta ditawarkan dengan tugas baru dengan imbalan lebih tinggi. Pada titik tertentu, peserta bisa mendapat imbalan lebih namun dengan menyetor uang deposit.
Lantaran merasa tak enak dengan peserta lain, korban ikut. Reward memang kemudian diterima Syifa di rekeningnya.
Tugas like dan subscribe terbaru kembali diterima dengan imbalan lebih besar dan deposit lebih tinggi dalam tiga tahap, yakni Rp3,7 juta dan Rp14,7 juta, dan Rp30 juta.
Sebelum menyerahkan yang terakhir, pemilik akun akun @Giarsyahsyifa itu sadar dirinya telah ditipu oleh pekerjaan tanpa modal tersebut. Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Polisi pun mengaku tengah mencari keberadaan pelaku penipuan online ini.
"Untuk pelaku kami lakukan pelacakan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata, Rabu (10/5).
Bagaimana cara menghindari penipuan di Telegram?
Dengan meningkatnya aktivitas penipuan di Telegram, mengetahui penipuan Telegram ini dan cara menghindarinya menjadi suatu keharusan. Berikut adalah tips praktis untuk bantuan Anda tetap aman di Telegram:
Metode 1. Aktifkan verifikasi dua langkah
Telegram memungkinkan setiap pengguna untuk mengaktifkan verifikasi dua langkah, karena ini menambah lapisan keamanan ekstra pada akun mereka. Untuk melakukan ini:
Langkah 1. Buka pengaturan di Anda aplikasi Telegram.
Langkah 2. Klik privasi dan keamanan. Pilih “Verifikasi Dua Langkah.”
Langkah 3. Anda akan diminta untuk menetapkan kata sandi tambahan.
Langkah 4. Lakukan itu, dan kembali ke pengaturan .
Langkah 5. Selanjutnya, Anda perlu mengatur email pemulihan. Masukkan alamat email, dan kode akan dikirim untuk memverifikasi email.
Langkah 6. Masukkan kode, dan kembali ke pengaturan . Verifikasi dua langkah Anda telah diaktifkan.
Metode 2. Verifikasi keaslian
Selalu periksa kembali keabsahan pesan, terutama jika berkaitan dengan informasi pribadi atau pembayaran. Meskipun pesan ini berasal dari orang tepercaya, sebaiknya hubungi melalui video atau audio untuk mengonfirmasi, sebelum membagikan detail sensitif. Terkadang, akun mereka mungkin juga telah disusupi, dan penipu menggunakannya untuk mengakses Anda.
Selain itu, Anda dapat menggunakan pengatur waktu pesan Telegram untuk menetapkan batas berapa lama pesan diperbolehkan muncul di kotak obrolan Anda dan penerima tepercaya. Lakukan ini, kalau-kalau akun mereka diretas di kemudian hari.
Metode 3. Bergabunglah dengan saluran tepercaya
Selalu bergabung dengan saluran terverifikasi dan tepercaya untuk mendapatkan berita, pembaruan, peluang investasi, dan interaksi grup. Jika tawaran tersebut mencurigakan atau terlalu muluk-muluk, disarankan untuk keluar dari grup tersebut.
Metode 4. Batasi informasi pribadi
Berhati-hatilah dalam membagikan detail pribadi, bahkan dengan kontak yang tampak familier.
penipuan terbaru di Telegram pada tahun 2024
Sebagian besar penipuan Telegram dilakukan oleh pengguna yang bersembunyi di balik fitur anonim, berpura-pura menjadi seseorang yang bukan dirinya, memanipulasi emosi, atau menawarkan peluang finansial menguntungkan yang sulit untuk ditolak.
Di bawah ini, kami telah menguraikan delapan penipuan Telegram paling umum yang menjadi korban banyak pengguna pada tahun 2024:
Waspada Modus Penipuan di Telegram: Lindungi Diri Anda dengan Tips Berikut
Sobat Humas, Saat ini, banyak modus penipuan di Telegram. Hal ini harus Sobat waspadai. Jika Sobat pernah menerima pesan tentang seseorang yang menjanjikan peluang penghasilan besar dengan sedikit usaha, Sobat patut mencurigainya.
Modus penipuan di Telegram biasa dilakukan dengan mengirimkan iklan hingga pesan peniruan seperti mengaku sebagai orang lain yang Sobat kenal.
- Mengaktifkan Two Factor Authentication (2FA)
- Menggunakan Browser Versi Terbaru
- Verifikasi Keamanan Situs Web yang Dikunjungi,
serta Email dan Obrolan yang Diterima
- Jangan Pernah Memberikan Informasi Pribadi ke Situs Tidak Terpercaya
- Gunakan Kata Sandi Berbeda unt
Beberapa modus penipuan online yang memanfaatkan trik social engeneering via pesan singkat sempat viral di media sosial sepanjang 2022 hingga tahun ini. Simak daftarnya agar Anda tak ikut jadi korban.
Kasus-kasus semacam ini antara lain penipuan sedot rekening dengan memanfaatkan file apk dengan modus kurir paket, undangan nikah, surat tilang elektronik (eTLE), tagihan internet, lowongan pekerjaan, hingga operator seluler, serta penipuan like dan subscribe/follow.
apk (formatnya .apk) merupakan kependekan dari Application Package File, yang adalah format berkas yang digunakan untuk mendistribusikan dan memasang software dan middleware ke ponsel dengan sistem operasi Android.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, apk tidak ada di toko aplikasi resmi seperti Google Playstore. File jenis ini kerap dimanfaatkan untuk mengunggah malware atau program jahat yang bisa membuat pelaku mengakses SMS di Hp korban hingga bisa menguras rekeningnya.
Pakar keamanan siber sekaligus pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, menjelaskan penipuan dengan modus ini tekniknya tak jauh dari aplikasi ilegal yang bisa mengakses SMS untuk mendapatkan One Time Password (OTP).
"Soal modus penipuan seperti ini, ketika korban lengah dan menginstall aplikasi tersebut, maka pelaku akan memiliki akses untuk membaca dan juga mengirimkan SMS. Dari sana bisa melebar kemana-mana," kata Teguh lewat Twitternya 2022.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan pada dasarnya untuk mencegah jadi korban adalah tak memedulikan kiriman file apk.
"Jangan didownload apk. APK itu kan kaya program. Waktu kamu buka itu kan pasti dia download softwarenya," kata dia di sela acara Peluncuran Literasi Digital Publik 2022, Rabu (1/2).
Pelaku pembuat apk dan komplotan penipu modus apk ini sendiri sudah ditangkap polisi. Periode 30 Desember 2022 - 7 Januari 2023, 58 orang ditetapkan sebagai tersangka.
Pembuat program jahat penguras rekening modus undangan nikah, yang terungkap, adalah mahasiswa berinisial AI (20), warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
"Pencipta aplikasi ini sudah ditangkap oleh Tim Siber Mabes Polri berdasarkan laporan korbannya," kata Kasubdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel Kompol Sutomo, Rabu (1/2).
AI membuat aplikasi itu untuk dijual. Pembelinya itulah yang melakukan berbagai penipuan.
Untuk lebih lengkapnya, simak beberapa riwayat penipuan online yang belakangan ramai:
Penipuan ini jadi yang pertama yang viral dari modus apk, di akhir 2022.
Kasus ini terungkap dari unggahan di Instagram dari akun @evan_neri.tftt yang menunjukkan tangkapan layar chat Telegram dengan penipu yang mengaku sebagai kurir dari J&T Express.
Dalam chat tersebut, penipu mengirimkan lampiran dengan nama file 'LIHAT Foto Paket' kepada korban, tetapi dalam bentuk apk.
Sayangnya, korban tidak jeli sehingga mengklik file tersebut dan mengunduhnya yang berujung saldo mobile bankingnya ludes. Ia menjelaskan korban tidak pernah menjalankan atau membuka apliaksi apapun, serta mengisi user ID atau password di situs lain.
Akun ini menyebut aplikasi yang dikirimkan penipu ini kemungkinan berjalan di latar belakang dan mengambil data korban, sehingga membuat penipu dapat mengakses akun perbankan korban.
Di akun Instagramnya, pihak J&T Express selaku penyedia jasa kurir yang namanya dicatut dalam kasus penipuan ini mengatakan pihaknya tidak pernah meminta pelanggan untuk mengunduh aplikasi melalui chat.
"Sprinter J&T Express 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗣𝗘𝗥𝗡𝗔𝗛 meminta J&T Friends untuk mengunduh aplikasi melalui Whatsapp atau chat. Aplikasi resmi kami hanya ada di App Store dan Play Store dengan nama pencarian 'J&T Express'," jelasnya pada Sabtu (19/11).
Usai modus kurir terungkap, penipuan jenis apk berubah wajah menjadi modus undangan nikah. Akun Twitter @txtfrombrand membagikan tangkapan layar yang isinya percakapan antara penipu dan calon korban.
Dalam postingannya, penipu mengirimkan file apk atau aplikasi dengan judul 'Surat Undangan Pernikahan Digital' dengan ukuran 6,6 MB. Disusul dengan pesan yang isinya "Kami harap kehadirannya,".
"Setelah bukti resi, sekarang penipuan pakai kedok undangan nikah," kicau akun @txtfrombrand.
Tak tanggung-tanggung, penipu juga mengajak calon korbannya untuk membuka file apk yang dikirimkan itu, dengan dalih agar korban mengecek apakah isi file tersebut benar ditujukan kepada korban.
Penipuan online modus kiriman file apk kembali berganti rupa lewat pengiriman surat tilang di WhatsApp, Maret 2023.
Beberapa warganet mengunggah chat dari kontak yang mengaku sebagai kepolisian yang menyatakan penerima pesan sudah melanggar lalu lintas.
Pengirim juga meminta untuk membuka data berjudul 'Surat Tilang-1.0.apk' yang turut diunggah dalam pesan WhatsApp itu.
"AWAS! Hati-hati terhadap penipuan menggunakan modus kirim surat tilang lewat WhatsApp seperti ini. Jangan sekali-kali mengklik/download file dgn ekstensi ".apk" dari orang tak dikenal di gadget anda," kicau akun @MurtadhaOne1.
Modus MyTelkomsel hingga like dan subscribe di halaman berikutnya...
Penipuan bot perdagangan AI
Bot perdagangan AI sering kali menganalisis tren pasar dan mengeksekusi perdagangan atas nama Anda. Penipu telah belajar untuk mempromosikan bot perdagangan AI yang menjanjikan keuntungan yang terjamin. Saat Anda terpikat, penipu ini akan meminta Anda memberikan data pribadi yang dapat digunakan untuk meretas akun perdagangan Anda, atau membayar biaya untuk mendapatkan akses ke bot perdagangan ini.
Sayangnya, bot ini palsu dan hanya digunakan untuk menipu pengguna demi mendapatkan uang, dan tidak menawarkan fungsi perdagangan nyata.
Bagaimana cara mengidentifikasi akun Telegram palsu?
Periksa foto umum, nama pengguna dan nama tampilan yang tidak cocok, nama pengguna yang tidak biasa, dan informasi profil yang tidak lengkap. Baca juga informasi profil. Akun Telegram palsu seringkali memiliki informasi yang terbatas.
Pembajakan akun Telegram melalui pertukaran SIM
Dalam penipuan pertukaran SIM, penipu mendapatkan akses ke nomor telepon pengguna dengan menipu penyedia seluler agar mentransfer nomor korban ke kartu SIM lain. Begitu mereka mengontrol nomor tersebut, mereka dapat mengakses akun Telegram dan informasi pribadi lainnya yang terhubung ke telepon. Mereka juga dapat mengatur ulang kata sandi akun, membajak identitas korban, dan mengakses informasi sensitif.
Penipu menggunakan informasi ini untuk mengelabui anggota keluarga atau teman agar memberikan uang mereka.
Bonus untuk orang tua: cara melindungi anak Anda dari penipuan Telegram
Sebagai orang tua, Anda memainkan peran penting dalam melindungi anak-anak Anda agar tidak menjadi korban penipuan Telegram.
Berikut ini adalah tips yang diperlukan untuk menjaga anak Anda tetap aman daring :